Dalam kehidupan ini pastinya setiap orang mengharapkan kebahagiaan. Seorang istri mengharapkan suami yang baik dan anak-anak yang manis. Seorang suami mengharapkan karier yang lancar sehingga bisa menghidupi istri, anak dan orang tua. Seorang anak mengaharapkan orang tua yang saling menyayangi. Seorang pebisnis mengharapkan anak buah yang semangat dan bekerja dengan giat. Karyawan mengharapkan atasan yang pengertian dan membimbing.
Tapi apa yang terjadi dalam kenyataannya? Seorang istri menjadi tertekan karena suami yang pemarah dan anak-anak yang membangkang. Suami menjadi tidak lagi penyayang karena tekanan untuk mencari uang menghabiskan seluruh energinya. Anak-anak sedih dan tertekan karena orang tua yang tidak lagi hangat malah sering sekali bertengkar dengan suara keras dan tangisan. Seorang atasan tidak lagi bisa membimbing karena urusan rumah tangga yang sedang kacau. Karyawan tidak lagi bekerja dengan ceria karena tekanan load pekerjaan yang menggunung bahkan karyawan itu hampir menghabiskan semua waktunya untuk bekerja, tidak ada lagi tawa kebersamaan dengan istri dan anak-anak.
Tidakkah Anda mengamati situasi kehidupan yang banyak terjadi sekarang? Kita menjadi tidak lagi memiliki waktu untuk bahagia. Suami yang energinya terkuras hampir menjadi seperti impoten dalam urusan mencintai istri dan anak-anak. Istri pun kadang harus bekerja untuk mencari nafkah. Lingkungan pekerjaan menjadi tempat yang penuh tekanan karena persaingan. Anak-anak menjadi kurang mengalami pengalaman dicintai. Tekanan-tekanan itu menjadi beban mental yang membuat kita tidak lagi bisa mencintai dan bahagia karena tersesak oleh segala emosi negatif. Orang-orang menjadi galak dan penuh emosi, mudah marah dan over sensitif terhadap segala hal. Saya menyebut fenomena ini sebagai batin yang membengkak.
Mengapa batin bisa membengkak? Apa yang membuatnya bengkak? Bagaimana mengempiskan bengkak itu? Saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan paparan di bawah ini.
Banyak dari kita melakukan check up ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita. Normalnya sebagian besar dari kita melakukan check up setahun sekali. Tapi dengan bertambahnya umur kita, kadang kita akan meningkatkan frekuensi check up kita. Ya, kita semua tahu dengan semakin bertambahnya umur maka semakin besar dan riskan peluang kita terhadap penyakit. Mengapa demikiaan? Banyak hal kita masukkan ke dalam tubuh kita setiap harinya. Paru-paru kita setiap saatnya menghirup udara, sering sekali menghirup asap rokok, asap knalpot dan lainnya. Paru-paru menjadi mudah kotor. Tubuh kita memasukkan makanan, sebagian makanan yang menyehatkan tapi banyak juga mengkonsumsi ‘junk food’. Tubuh jadi banyak terkontaminasi. Kulit terkena angin dan debu menjadi lebih kusam dan kotor. Tentu semakin tua umur kita maka organ kita menjadi lebih lama digunakan, menjadi tidak baru lagi dan menyerap semakin banyak hal. Efeknya, mungkin dulu ketika kita berusia di bawah tiga puluh tahun kita terasa fit saja melakukan aktivitas kerja dari pagi sampai malam, tapi begitu usia mulai mencapai tiga puluh tahun ke atas maka mulailah berbagai gangguan seperti sakit pinggang, tubuh terasa kurang fit dan ada saja keluhan-keluhan kesehatan lainnya. Ditambah lagi jika pola hidup kita tidak sehat maka penumpukan efek negatifnya menjadi semakin terasa ketika usia kita semakin tua. Karena banyak orang mulai menyadari pentingnya melakukan check up untuk memantau kondisi kesehatan tubuh.
Lalu apa gunanya melakukan check up? Ya, untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh ini. Jika ternyata kondisi tubuh kita baik-baik saja maka tenanglah kita! Dan kita akan meneruskan atau bahkan meningkatkan pola hidup sehat kita. Tapi bagaimana jika hasil dari check up kita kurang baik, misalnya ditemukan kanker atau ada penyakit yang mengendon di tubuh kita? Bagus juga, karena kita menjadi tahu tentang penyakit tersebut sehingga bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Kita biasa melakukan chek up terhadap tubuh ini. Tapi diri kita bukan hanya terdiri atas tubuh fisik ini! Sebagai manusia, kita memiliki dua aspek dalam kehidupan yaitu tubuh dan pikiran. Kita bukan sekedar makhluk materi tapi kita memiliki aspek batin atau pikiran atau sering juga disebut hati..
Tapi pernahkah Anda melakukan check up terhadap pikiran atau batin atau hati Anda? Jika Anda perhatikan ternyata sedikit sekali tool yang bisa kita temukan untuk memelihara dan membersihkan aspek pikiran kita. Coba saja Anda pergi ke supermarket atau mall lalu Anda cari alat untuk membersihkan pikiran atau batin atau hati. Apakah Anda menemukannya? Rasanya hampir sulit sekali. Tapi Anda akan banyak menemukan produk untuk membersihkan da merawat tubuh, seperti pembersih badan atau sabun dengan berbagai variasinya, shampoo, sikat gigi dan odol, atau bahkan lotion wajah atau kulit, minyak rambut, dan masih banyak lagi produk-produk lainnya yang semakin hari semakin bervariasi dan canggih. Padahal pikiran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan manusia! Malah pikiran atau batin atau hati menjadi pelopor dan dasar dari kehidupan.
Coba Anda imajinasikan jika Anda keluar rumah seharian penuh dan pulangnya Anda tidak mandi atau membersihkan wajah, apa yang akan terjadi dengan tubuh Anda? Tentunya tubuh Anda tidak sebersih dan seharum tadi pagi, saya menggunakan kalimat yang lebih sopan untuk mengatakan mungkin tubuh Anda akan tercium bau. Lalu bagaimana jika Anda tidak menggosok gigi selama dua hari? Pastinya, orang-orang yng Anda ajak bicara akan menjauh kurang lebih dua meter dari Anda! Bahkan wajah saja akan menjadi berjerawat atau tumbuh bisul jika Anda tidak rajin membersihkannya.
Lalu bagaimana dengan batin atau pikiran Anda? Apakah Anda merawat atau membersihkannya seperti Anda merawat tubuh Anda? Apakah Anda juga melakukan pembersihan pikiran sehari dua kali seperti Anda mandi? Atau malah selama hidup Anda yang sudah puluhan tahun ini, Anda tidak pernah mencheck-upnya atau membersihkannya? Jika jawabannya adalah tidak pernah, maka jangan heran jika Anda mulai mengalami gejala tekanan mental atau depresi dalam hidup Anda. Anda mulai merasa bosan akan hidup Anda, terasa lesu dan tidak bersemangat dalam bekerja, tidak bahagia, merasa sedih dan ingin menangis, mudah emosi. Semua itu adalah sebagian kecil dari gejala pikiran bawah sadar yang mulai kepenuhan.
Banyak hal telah terjadi sepanjang hidup kita. Kita tidak bisa memilih pengalaman-pegalaman apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Sebagian merupakan pengalaman bahagia yang membuat kita mensyukuri hidup namun sebagian lagi metupakan pengalaman-pengalaman buruk seperti paparan saya di atas yaitu load pekerjaan yang membuat stress, pasangan hidup yang mudah emosi, anak-anak yang kecewa terhadap orang tua, dll.
Semua pengalaman-pengalaman hidup tersebut tersimpan di alam bawah sadar kita berikut semua emosi yang terkandung didalamnya. Emosi-emosi negatif dalam setiap pengalaman hidup kita akan menjadi duri di yang menancap di hati kita. Bayangkan, jika sebuah duri menancap di salah satu bagian tubuh kita, misalnya di tangan kita, maka bagian tubuh itu akan menjadi bengkak dan bernanah. Dan tentunya jika tangan yang bengkak itu menjadi sangat sakit apalagi bila tersentuh. Maka kita perlu mengeluarkan duri itu lalu membersihkan nanahnya jika kita ingin menjadi lebih baik. Hal yang sama pun terjadi degan alam bawah sadar. Emosi-emosi negatif membuat batin atau hati kita menjadi bengkak dan terasa sakit. Jika hal itu terjadi maka kita akan menjadi orang yang sangat sensitive, menjadi mudah marah atau sedih yang berlebihan.
Pernahkah Ada mengalami menabrak sedikit bumper kendaraan orang lain yang bahkan hampir tidak ada bekas tapi kemarahan orang tersebut meledak-ledak terhadap Anda seperti Anda telah melakukan dosa yang sangat besar? Atau malah Anda yang menjadi orang yang meledak-ledak tersebut? Itulah fenomena yang tadi saya sebut alam bawah sadar kepenuhan oleh emosi negatif. Dan hal itu banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Orang-orang cenderung mudah terhasut emosinya, pelajar menjadi beringas dalam tawuran, orang tua mudah sekali marah atas kesalahan kecil anaknya, suami istri mudah bertengkar hebat hanya karena masalah sepele dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya. Maka emosi-emosi negatif itu perlu dilepaskan supaya kebahagiaan dan ketenangan bisa mulai tumbuh lagi dalam kehidupan kita.
Lalu Anda mungkin akan bertanya tentang bagaimana untuk melepaskan emosi negative dari alam bawah sadar? Ternyata kebahagiaan baru bisa tumbuh hanya jika semua tekanan dan emosi negatif dilepaskan. Kebahagiaan bisa tumbuh dalam batin yang tenang. Dan batin menjadi tenang jika kita bersyukur dan memaafkan.Regresi dalam hipnosis adalah sebuah metode untuk memasuki alam bawah sadar kita supaya kita bisa melakukan check up atas emosi-emosi apa saja yang kita simpan lalu mencabut duri-duri tersebut.
Alam bawah sadar berada di frekuensi gelombang otak yang lebih rendah dan merupakan gudang penyimpanan semua memori dan emosi yang terkandung di dalam memori-memori tersebut. Untuk menyederhanakannya, saya suka mengumpamakan alam bawah sadar seperti gudang bawah tanah sebuah rumah. Berbagai barang kita simpan dan tumpuk di gudang tersebut sampai-sampai kita tidak tahu apa saja isinya. Sampai suatu hari kita merasakan gudang bawah tanah tersebut mulai bau dan kotor karena kepenuhan. Kita pun menjadi ingin membersihkannya. Untuk membersihkannya kita perlu membuka pintu gudang tersebut, menuruni tangganya baru sampai di gudang bawah tanah sehingga bisa memulai pembersihan. Sama, pikiran kita pun memiliki gudang yaitu alam bawah sadar yang jika kepenuhan membutuhkan untuk dibersihkan. Untuk membersihkannya, Anda pun perlu menurunkan frekuensi gelombang otak supaya sampai di gudang bawah sadar baru mulai membersihkannya.
Jadi hypnosis adalah metode untuk menurunkan gelombang otak. Dan setiap proses hypnosis dalah self-hypnosis. Maksudnya Anda harus mau dan berperan aktif dalam mengikuti bimbingan hypnosis. Sama seperti Anda harus mau membuka pintu gudang lalu menuruni tangga gudang bawah tanah Anda. Lalu setelah sampai di frekuensi alam bawah sadar maka teknik regresi digunakan untuk melakukan check up dan mulai proses pembersihan. Anda akan dibimbing memasuki berbagai memori untuk memeriksa apakah masih ada emosi negative yang terperangkap didalamnya karena setiap emosi negative akan menjadi tenaga emosi negative dan menjadi program dalam keseharian hidup Anda. Dan seorang hipnoterapis yang handal dalam melakukan regresi akan membatu Anda untuk melepaskan semua emosi negative itu dari alam bawah sadar Anda sehingga Anda bisa menata kembali hidup Anda menuju ke kebahagaiaan.
Jadi jika Anda bertanya bagaimana Anda bisa mengatasi semua beban berat yang ada di pikiran atau batin atau hati Anda supaya kebahagiaan bisa tumbuh? Maka menemui seorang hipnoterapis yang handal adalah salah satu saran seperti saran dari seorang sahabat. Jika Anda bertanya apakah penting untuk mendatangi hipnoterapis untuk melakukan check up alam bawah sadar Anda? Maka jawabannya adalah sama seperti Anda merasa penting untuk melakukan check up tubuh Anda.