Skala Prioritas


Pernah saya bertemu dengan seorang bapak-bapak, dia banyak memahami dan hafal ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Yang menarik disini ternyata ia pernah menjadi seorang bartender dahulu ketika bekerja di Belanda. Sampai saat ini ia pun masih hafal beberapa campuran-campuran minuman.... ck ck ck ck....

Ia menceritakan sedikit pengalamannya selagi menjadi bartender.

"Dahulu setelah saya lulus sekolah dari Iran, kemudian saya bekerja di Belanda, di sebuah bar"
Saya bertanya "Apa posisinya disana ?"

"Bartender"

"Kok bisa ??? seorang lulusan Iran bekerja di Belanda sebagai bartender"

"Pengalaman itu luas, bekerja di Belanda kita akan terbiasa untuk selalu aktif, bahkan dalam hitungan detik. Apalagi menjadi bartender. Bartender di Belanda berbeda dengan di Indonesia."

"Bedanya ?"

"Disana kita harus selalu aktif, jika tidak maka kita hanya seminggu bekerja lalu dikeluarkan.
Contoh kecil, saat itu saya disuruh meracik kopi untuk seorang pelanggan, kemudian pada saat bersamaan ada pesanan bir (campuran) ketika saya menyeduh kopi (kurang lebih 40 detik) sebelum selesai air yang dituang dari termos (otomatis) selesai ke dalam cangkir saya menyiapkan campuran-campuran bir tadi."

Dari pengalamannya, kita simpulkan bahwa skala prioritas dalam setiap kegiatan sangatlah penting. Banyak orang masih percanya dengan multitasking, padahal itu hanya mitos (lihat artikel ini klik).

Kecekatan, ketepatan dan profesionalisme itu yang ia cari selagi di belanda, setelah merasa cukup maka ia aplikasikan pada pekerjaan di Indonesia.

Setiap yang kita lakukan sekarang akan ada hasilnya dimasa depan, baik buruknya tergantung diri kita sendiri.

Be smart on everything, tetap kembangkan potensi diri apapun keadaanya.