Mengapa Bangsa Yahudi Bisa Sedemikian Pintar


Kalau anda membenci negara Vatikan, lalu anda mengumumkannya ke banyak orang, secara tidak langsung anda mengajak bermusuhan seluruh pemeluk agama Katolik. Karena disitulah pusatnya agama Katolik.

Begitu pula kalau anda membenci negara Tibet, anda mengajak ribut pemeluk agama Budha. Karena dinegara itu hampir seluruh warga negaranya memeluk agama Budha.

Tapi kalau anda membenci dan mencaci maki negara Israel alias bangsa Yahudi, dijamin anda sependapat bahkan didukung oleh masyarakat dunia lainnya.

Karena bangsa Yahudi memang pembuat onar dan demen amat dengan perbuatan menindas dan menganiaya.

Herannya “ bangsa cuman secuil gitu doank kok gak ada yang bisa ngelarang dan ngeberantasinnya ya ??? “

Mana PBB dan seluruh organisasi kemanusiaan dunia ?

Jawabannya Cuma satu kalimat saja :


Karena bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi.

Mana ada yang berani coba ???

Saya tidak membahas dari segi liciknya bagaimana, tapi saya akan membahas dari segi Kenapa Orang-Orang Yahudi itu pintar sehingga bisa menguasai dunia ??!!!

Dan yang PALING PENTING-nya : Bagaimana kita bisa menirunya ???!!! (seluruh bangsa Indonesia wajib baca artikel ini nich )


Sebelum anda baca artikel ini lebih lanjut….saya kasih tau nih ya artikel ini panjaaaaang dan butuh konsentrasi khusus.

Jadi kalau lagi chatting sambil ngakak-ngakak, lagi facebukan untuk ngomentarin status-status teman, lagi download lagu dan film, atau lagi ngeliat-ngeliat gambar…. Plise………. STOP dulu !!!

Baca artikel ini sampai selesai. Baru anda boleh melanjutkan kegiatan anda tadi. Oke ??

Oia sebelum benar-benar dimulai,artikel ini rampung setelah megumpulkan 4 sumber materi yang saya dapatkan :

1. Artikel Dr Stephen Carr Leon tentang Thesis Phd-nya yang dibuatnya menurut pengamatannya selama 8 tahun di Israel.
2. Seminar Quantum Life Transformation yang saya ikuti dengan pembicara Adi W Gunawan.
( #1 The Re-Educator & Mind Navigator ).
3. Buku di Gramedia yang menguak tentang kebusukan bangsa Yahudi.
4. Buku Born To Be Genius.
5. Pembicara Ibu Roesmiati Soepandji di seminar QLT juga ( Ibu dari Jaksa Agung yang sekarang ; Hendarman Soepandji )

Okeh kita mulai !

Dr Stephen Carr Leon menghabiskan masa 3 tahun di Israel untuk menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana.

Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “ Mengapa Yahudi Pintar? ”

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar?

Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? ( pertanyaan yang sama dalam benak saya, kenapa setiap orang sukses tak lepas dari bangsa Yahudi lagi bangsa Yahudi lagi ! )

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya.

Dengan tekadnya yang bulat maka dimulailah pengamatannya itu.





Masa Kehamilan sang ibu.

Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak, maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika.

Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan.

Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya.

Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya.

Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius.
Dan para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus menerus mengerjakan soal matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka mengerjakan bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang terasa sulit.

Artinya…mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan !

Sebuah perencanaan yang dalam sekali !

Cara makan :

Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan.

Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan daging ikan )

Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Perinsip : “ kalau sudah makan ikan, tidak boleh ada daging yang dimakan bersamaan “ ternyata sama dengan perinsip makannya Rasullullah S.A.W, manusia terjarang sakit sedunia )

Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.

Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Ternyata makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses pencernaan makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat buah mengalami antrian yang panjang sampai akhirnya dia keburu busuk duluan.

( Pernah membiarkan apel yang sudah terkelupas khan ? lama-lama akan kuning dan bisa membusuk khan ? itu hanya didiamkan dan terkena udara loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita ? Sudah pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan buah setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum makan nasilah yang benar, bukan setelah makan nasi. Percuma. )

Anak-Anak Yahudi :

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Kacang Badam = Kacang Almond, atau Buah Almond, mirip dengan Buah Persik dan Aprikot, hanya saja daging buahnya dibuang saat dipanen, sehingga hanya menyisakan bijinya, karena itu disebut sebagai kacang.

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris.

( Ternyata mempelajari sesuatu yang baru itu menyeimbangkan kedua belah otak kita. Contohnya ya seperti mempelajari bahasa yang berbeda – beda )

Sejak kecil pula mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.

Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Musik yang mereka dengarkan ya musik yang bisa menambahkan kecerdasan otak mereka. Yaitu musik yang lagak-lagak bethoven gitu deh.

( Ternyata sesuai dengan yang dikatakan Adi W Gunawan di buku Born To BE Genius )

Masa kanak-kanak :

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka.

Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Saya pernah membaca buku ( saya lupa judulnya ) yang mengatakan : kalau anak-anak yang jago dalam hal olahraga, biasanya mereka mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari bagus atau tidaknya prestasi mereka disekolah.

Sekolah Tinggi :

Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi.

Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dam mereka harus mempraktekannya.
Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya. Entrpreneurship dan networking digelorakan.

Oh iya…

Merokok bagi mereka adalah sesuatu yang tabu.

Bila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen dan DNA Israel.


Jadi merokok merupakan sesuatu yang kejam dan menjijikan bagi orang Israel ! Perbuatan terkutuk dan kejam bagi mereka mungkin. Karena bukan saja merusak gen untuk keturunannya, tapi juga merusak gen orang-orang yang ikut menghirupnya.

Hei bandingkan dengan Indonesia !!!

Di jalanan, di angkot, di mall-mall, di warteg, di kampus, bahkan di beberapa TERAS MASJID yang pernah saya kunjungi. ( Aoa coba di tempat ibadah, malah ada perusak generasi bangsa, yang namanya rokok )

Kalau mau negeri ini berubah dan anak bangsa kita cerdas-cerdas, hilangkan rokok !

Jangan menyalahkan pemerintah dulu dech… para orang miskin jangan cuma bisa menuntut pemerintah banyak melakukan korupsi dech… Rokok dulu tuh hilangin ! ( Uang rokok mendingan buat beli beras )

Jadi mahasiswa jangan belagu ikutan demo-demo dech, kalau masih gelantungan di bis sambil ngebulin asap rokok ! Apalagi kalo masih anak sekolahan !

Para ustad-ustad di pesantren tolong dilepas tuh sorban, kalo masih ngebulin asap rokok ! ( ustad yang gak ngerokok jangan ngamuk ya…)

Kalau anda perokok yang jadi tersinggung dengan bagian diatas, Silahkan Hack Blog ini, kalau anda bisa memberikan contoh bangsa yang sukses dan maju dengan disertai budaya merokok yang mewabah. Tidak bakalan ada.


Okeyh…

Mari kita bersama-sama simpulkan kenapa bangsa Yahudi bisa sangat amat sangat cerdas sehingga bisa menguasai dunia, baik dari segi kepintaran, teknologi, maupun perekonomian.

1. Melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses dan ketekunan dalam membina generasi penerus.
( kesimpulan Dr Stephen Carr Leon)

2. Para orang tua bangsa Yahudi mengerti bahwa melatih anak menjadi cerdas, bukan saat anak mereka umur belasan tahun ataupun masih kecil, tapi saat anak mereka masih di dalam kandungan ! Mereka mengerti baik karakter dan kepintaran anak, tergantung dari aktivitas apa yang para ibu lakukan sewaktu mengandung anak tersebut.
( Ini kesimpulan saya dari perkataan Ibu Roesmiati Soepandji )

3. Mereka mengharamkan rokok!!! 

Jika anda suka dan merasakan manfaat artikel ini, anda bisa membantu membenahi bangsa ini dengan berbagi artikel ini lewat facebook anda. Atau ada pendapat ? Silahkan tuliskan saja.




artikel ini saya salin dari :

http://khalidabdullah.com/mengapa-bangsa-yahudi-bisa-sedemikian-pintarnya

Skala Prioritas


Pernah saya bertemu dengan seorang bapak-bapak, dia banyak memahami dan hafal ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Yang menarik disini ternyata ia pernah menjadi seorang bartender dahulu ketika bekerja di Belanda. Sampai saat ini ia pun masih hafal beberapa campuran-campuran minuman.... ck ck ck ck....

Ia menceritakan sedikit pengalamannya selagi menjadi bartender.

"Dahulu setelah saya lulus sekolah dari Iran, kemudian saya bekerja di Belanda, di sebuah bar"
Saya bertanya "Apa posisinya disana ?"

"Bartender"

"Kok bisa ??? seorang lulusan Iran bekerja di Belanda sebagai bartender"

"Pengalaman itu luas, bekerja di Belanda kita akan terbiasa untuk selalu aktif, bahkan dalam hitungan detik. Apalagi menjadi bartender. Bartender di Belanda berbeda dengan di Indonesia."

"Bedanya ?"

"Disana kita harus selalu aktif, jika tidak maka kita hanya seminggu bekerja lalu dikeluarkan.
Contoh kecil, saat itu saya disuruh meracik kopi untuk seorang pelanggan, kemudian pada saat bersamaan ada pesanan bir (campuran) ketika saya menyeduh kopi (kurang lebih 40 detik) sebelum selesai air yang dituang dari termos (otomatis) selesai ke dalam cangkir saya menyiapkan campuran-campuran bir tadi."

Dari pengalamannya, kita simpulkan bahwa skala prioritas dalam setiap kegiatan sangatlah penting. Banyak orang masih percanya dengan multitasking, padahal itu hanya mitos (lihat artikel ini klik).

Kecekatan, ketepatan dan profesionalisme itu yang ia cari selagi di belanda, setelah merasa cukup maka ia aplikasikan pada pekerjaan di Indonesia.

Setiap yang kita lakukan sekarang akan ada hasilnya dimasa depan, baik buruknya tergantung diri kita sendiri.

Be smart on everything, tetap kembangkan potensi diri apapun keadaanya.

Mengasah Perfeksionisme yang Sehat


Perfeksionisme yang sehat mampu mendorong individu mencapai prestasi tertinggi dan bekerja keras. Tapi, jika tidak berhati-hati mengelolanya, perilaku tersebut dapat menjadi bumerang yang menghancurkan diri sendiri.

Gwyneth Paltrow, Serena Williams, serta si kembar Mary-Kate dan Ashley Olsen merupakan beberapa contoh perfeksionis sehat. Sebaliknya, karakter yang dimainkan Natalie Portman di film Black Swan merupakan contoh sempurna untuk menggambarkan perfeksionisme yang obsesif dan melanggar batas.

Jika Anda menyebut diri sebagai seorang perfeksionis, pelajari bagaimana cara membuat perilaku tersebut menjadi sesuatu yang bersifat positif dan sehat. Berikut ini adalah sejumlah panduan yang diberikan psikolog Harvard, Jeff Szymanski, Ph.D., seperti dikutip situs msn.careerbuilder.com:

Berhenti mengkhawatirkan potensi kesalahan
Wajar saja jika Anda tidak ingin membuat kesalahan dalam hal apa pun. Tapi, ada baiknya mengevaluasi gravitasi kesalahan berdasarkan tugas serta hasil yang diharapkan. Kesalahan ejaan dalam laporan setebal 100 halaman kemungkinan akan diabaikan orang, sedangkan satu kesalahan saja dalam lembar resume bisa menangkap perhatian seseorang dengan segera.

Jika Anda selalu khawatir tentang kesalahan yang mungkin dibuat, Anda bisa terlalu tenggelam dalam satu hal dan melewatkan hal-hal penting lainnya seperti tenggat waktu dan membuat stres diri sendiri.

Menjaga keseimbangan
Kualitas sama pentingnya dengan efisiensi di tempat kerja. Selain rajin dan cermat, Anda juga dituntut untuk memberikan hasil yang memuaskan. Sebagai contoh, seorang wartawan tidak selalu memiliki waktu untuk memeriksa ulang fakta dan akurasi hingga dirinya yakin seratus persen tentang artikel yang ditulis. Tapi, bagaimana pun berita tetap harus naik cetak dan tenggat waktu dipenuhi.

Fokus pada usaha
Ada kemungkinan Anda membuang-buang banyak waktu untuk menyempurnakan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu disempurnakan. Perilaku tersebut hanya akan membuat Anda stres dan kehabisan energi sepanjang waktu. Keterbatasan waktu dan sumber daya membuat Anda harus memprioritaskan hal-hal secara strategis dan mengetahui kapan harus berhenti menuntut segala sesuatu serba sempurna.

Belajar dari kesalahan
Ada perbedaan mendasar antara kecewa pada diri sendiri atas kinerja Anda dengan membenci atau tidak menyukai diri karena hal itu. Perfeksionisme sehat terkait dengan kemampuan Anda untuk mengoreksi dan mengkritik diri sendiri, sedangkan perfeksionisme yang tidak sehat terkait dengan rasa kecewa kronis yang berujung pada depresi dan membenci diri sendiri.

Kali lain membuat kesalahan, cobalah untuk belajar dari kesalahan yang Anda buat dan tidak menganggapnya sebagai kegagalan.

Tips Ringan Agar Pekerjaan Perfectsionis Tidak Kebanyakan Waktu dan Biaya



Pertama segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan segala karunianya.

Saya rasakan dalam hidup saya segala pekerjaan yang saya lakukan kok kebanyakan biaya dan waktu, mulailah saya memahami karakter saya, ternyata saya adalah seorang perfeksionis.  Alahamdulillah bukan perfeksionis kronis..... hehehehe.....

Untuk seorang yang seperti saya pasti akan merasa tidak nyaman ketika hal yang selesai dikerjakan tidak 100% bagus / ada kekurangan sedikit saja. Tentunya saya juga memahami sebagus / sehat-hati dikerjakan pasti masih ada kekurangannya.

Sedikit berbagi tips untuk kalian yang merasa adalah seorang perfeksionis, tidak semua yang saya tulis ini bisa diaplikasikan kepada para perfeksionis, dikarenakan sifat, karakter dan pola berfikir yang berbeda-beda. Tapi semoga ini bermanfaat untuk kalian semua.
  1. Petakan hal-hal yang akan dikerjakan.
  2. Atur urutan dari setiap pekerjaan, dinisi kita manage segala step yang harus dilakukan secara detail dari setiap kegiatan.
  3. Awasi ketika pelaksanaan jika menggunakan orang lain untuk mengerjakan setiap step / langkah pada point ke-2, ini sangatlah mengemat waktu, bisa jadi menghemat biaya karena tidak ada kesalahan yang harus diulang kembali dengan pembelian bahan / material baru untuk mengulang.
Disarankan bagi seorang perfeksionis untuk menyelesaikan masalah menggunakan orang yang berpengalaman dibidangnya, karena ini juga termasuk profesionalisme dalam pengerjaan, tapi jika ingin dikerjakan sendiri juga tidak apa-apa asalkan kalian sudah memahami sitim pakar / sudah mengetahui dasar-dasar yang harus dilakukan.

Salam sukses bagi kalian semua, tetap semangat dan terus beinovasi.



Pengalaman : Hikmah



selamat pagi sobat onliner, abis lari pagi seperti biasa ambil kopi sambil online
:Cendol:
Setiap ketika lari pagi, ane liat banyak orang dari bermacam2 profesi, bermacam-macam kebiasaan, sifat dll. Dari situ ane bisa simpulkan bahwa mereka memiliki pengalaman yang banyak.
Tapi ada yang mengganjal dipikiran ane, apa benar mencari pengalaman sebanyak-banyaknya itu sangat penting?
ternyata sangat benar, tapi ada yang lebih penting lagi "seberapa banyak hikmah yang dapat kamu petik dari setiap pengalaman kamu" karena sebuah pengalaman bisa didapatkan dimana saja, begitu juga hikmah (muhasabah diri).
Bahkan hikmah bisa kita dapatkan pada setiap langkah yang kita pijakkan, yaitu dengan mengoreksi diri kita "apa yang bisa kita petik dalam setiap langkah kita"
Banyak sekali ane melihat keluarga-keluarga bahagia, padahal dengan ekonomi yang cukup, ada juga orang tua renta yang selalu menikmati hidupnya (ini biasa ane temukan ketika ane lari pagi).
dari maka itu hikamah (muhasabah diri) lebih penting, untuk membentuk kepribadian yang lebih baik, dan semua itu tidak ada dimata pelajaran di sekolah, tapi sudah diajarkan oleh Islam 1400 tahun yang lalu.

1. Mampu mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian yang ada.

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُوا الْأَلْبَابِ

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
[QS al-Baqarah (2): 269]

2. Mau belajar dari kisah-kisah orang terdahulu. Baik pelajaran yang membawa kebaikan maupun pelajaran yang membawa keburukan.

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلٰكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
[QS Yusuf (12): 111]


salam sukses sobat !!!